Keluarga Rudy Akili

https://www.entitree.com/en/family_tree/Q111571025

Ronald Akili, adalah putra ketiga dari konglomerat Indonesia Rudy Akili

Text: (source)

Jika ingin melihat dunia, jadilah pengusaha agen perjalanan. Anthony Matthew Akili telah membuktikannya. President & CEO Smailing Tour and Travel ini sudah menjelajahi hampir semua benua di dunia. Minatnya pada travelling telah tumbuh sejak kecil. Ayahnya, Rudy Akili, memperkenalkannya pada travelling ketika merintis Smailing Tour and Travel pada 1976. Anthony masih ingat ketika itu ayahnya mengajak keluarganya berwisata ke negara tetangga, Singapura. Kecintaannya pada travelling membuat pe­ raih Face of the Future by Pacific Asia Travel Association (PATA) pada 2002 ini memilih meneruskan pendidikan ke sekolah menengah ilmu pariwisata (SMIP). Kemudian, ayah satu putera ini melanjutkan ke Chaminade University di Hawaii. Kali ini dia memilih jurusan Administrasi Bisnis. Perpaduan ilmu pariwisata dan bis­­nis Perpaduan ilmu pariwisata mem­buat Anthony diri me­ne­ dan bisnis membuatnya percaya ruskan bisnis agen percaya diri meneruskan per­jalanan yang bisnis agen perjalanan yang te­lah dirintis sang dirintis sang ayah. ayah. Na­mun, ketika penyuka masakan Jepang ini menjabat sebagai Vice President Marketing di Smailing Tour pada 1997, negara ini dilanda krisis moneter. “Kami dihadapkan dengan banyak tantangan ketika krisis moneter terjadi. Banyak ide mar­­keting yang dimiliki tetapi terkendala im­plementasi. Saya dan tim harus tetap bisa menakhodai perusahaan meskipun sedang kri­ sis. Caranya, beralih ke corporate travel, yakni memfasilitasi perjalanan dinas perusahaan,” tutur Anthony kepada Bisnis beberapa waktu lalu. Pengagum karya pelukis Affandi ini beralasan ketika krisis moneter, banyak orang memilih untuk membatasi perjalanan wisata. Tetapi, ber­beda dengan perjalanan dinas yang tidak me­ngenal situasi krisis. Permintaan untuk per­ jalanan dinas jauh lebih stabil dibandingkan de­ngan perjalanan wisata. Sejak Anthony memimpin Smailing Tour, beberapa terobosan telah dilakukannya, salah satunya mendirikan PT Surprise Indonesia pada 2000. Anak perusahaan Smailing Tour

ini dikenal dengan nama Surprise’s Tour Wholesaler, yaitu perusahaan yang menjual paket wisata kepada agen perjalanan lain, bukan kepada pelancong langsung. Saat ini Surprise’s Tour Wholesaler sudah me­ngantongi lisensi International Air Transport Association (IATA) dan memiliki lebih dari 300 pelanggan dari berbagai agen perjalanan di Jakarta dan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Inovasi yang dilakukan peraih The Best CEO versi sebuah majalah ini tidak berhenti di sana. Smailing Tour mengakuisisi American Express Travel (Amex Travel) cabang Indonesia pada 2007. Amex Travel adalah agen perjalanan inter­ nasional yang khusus menangani corporate travel perusahan-perusahaan kelas dunia. Akuisisi ini menghasilkan Smailing-Amex yang memosisikan diri menangani corporate travel para klien Amex Travel di Indonesia. Keberhasilan Anthony mengembangkan perusahaan turut memengaruhi performa Smailing Tour. Smailing Tour berhasil meraih penghargaan Indonesia Leading Outbond Travel Agent dari Kementrian Budaya dan Pariwisata baru-baru ini. Selain itu, Smailing Tour menorehkan prestasi sebagai travel agent terbaik versi Word of Mouth Marketing 2010 yang dilakukan oleh majalah SWA dan Onbee Marketing Research. “Perusahaan manapun termasuk Smailing tidak akan berprestasi berkat satu orang me­ lainkan hasil kerja keras tim. Kami memang bukan travel agent yang murah tetapi ka­mi sangat mengutamakan kualitas demi te­tap menjadi nomor satu,” ungkap finalis Entre­ preneur of the Year versi Ernst and Young ini. Anthony mampu melebarkan sayap Smailing Tour hingga memiliki 10 cabang di Ja­karta, merintis Surprise’s Tour Wholesaler, meng­ akui­sisi Amex Travel Indonesia, dan memiliki satu inbound travel agent di Bali. Berbagai peng­hargaan dia raih atas performa cemerlang sebagai CEO Smailing Tour. Apa kiatnya dalam berkarier? “Always aim to be the best. Kita harus punya tujuan dalam bekerja, jangan dijadikan rutinitas biasa saja. Saya selalu memasang target untuk menjadikan Smailing Tour tetap menjadi nomor satu setiap tahunnya. Untuk meraih target, perlu disiapkan strategi yang saya rancang bersama tim di Smailing,” ujar Anthony. Dalam menghadapi kompetitor, pria penyuka motor gede Harley Davidson ini mempunyai pandangan tersendiri. Menurut dia, keberadaan kompetitor justru membuatnya waspada. Ke­ waspadaan ini membuatnya berusaha bekerja dengan baik dalam setiap kesempatan sebelum diambil oleh orang lain. “Konsistensi adalah hal yang sangat dijaga oleh Smailing Tour dan memang ada harga yang harus dibayar. Ketika menghadapi komplain pelanggan, kami berupaya bertanggung jawab dan tidak membiarkan pelanggan menanggungnya sendiri. Kemudian, demi tetap konsisten, kami harus disiplin dan seluruh

BIOdata

Nama lengkap : Anthony Matthew Akili Tempat tgl. lahir : Jakarta, 7 Agustus 1973 Pendidikan: • Administrasi Bisnis Chaminade University, Hawaii • Master of Science, Arthur D. Little School of Management, Boston, Massachusetts Jenjang karier: • Vice President Marketing Smailing Tour & Travel • Senior Vice President Smailing Tour & Travel • President & CEO Smailing Tour & Travel

jajaran di perusahaan saling mengingatkan jika kami memiliki tujuan yang ingin diraih,” kata lulusan S2 Arthur D. Little School of Management, Boston, Massachusetts ini. Pecinta kuliner Travelling tidak bisa dipisahkan dari Anthony. Saking seringnya menjelajahi banyak tempat di dunia, dia tidak mampu menyebutkan lokasi wi­sata favoritnya. Dia beralasan setiap negara me­miliki kekhasan masing-masing. Namun, An­ thony mengakui mengagumi Negeri Sakura. “Saya paling suka ke Jepang karena nega­ ra­nya indah dan civic attitude-nya baik. Penduduknya sangat peduli dengan orang lain, seperti mengenakan masker ketika sedang sakit atau merasa malu jika toilet umumnya kotor. Suatu attitude yang luar biasa dan sangat saya hargai. Tempat wisatanya merupakan kombinasi modern dan tradisional,” ujar Anthony. enurut pria yang pernah bekerja sebagai tour guide ini, sebelum menentukan tujuan wi­sata, harus diketahui betul alasan berekreasi ke sana, seperti wisata bersama keluarga atau hanya dengan pasangan. Tidak hanya gemar travelling, Anthony juga suka berwisata kuliner. Kedua kegemarannya ini berpadu ketika Anthony melancong ke berbagai tempat. Jika orang lain merasa perlu membeli cendera mata khas suatu negara, Anthony memilih untuk membeli makanan khas negara tersebut sebagai oleh-oleh. “Saya juga membeli buku resep masakan lokal negara itu untuk dipraktikkan di rumah.” Anthony juga suka memasak di waktu senggang. Kemahirannya memasak lahir ketika baru memasuki jenjang pernikahan. Ketika itu dia dan sang istri kebingungan untuk beraktivitas di akhir pekan dan kemudian menjatuhkan pilihan pada memasak. “Memasak itu sekadar hobi. Saya bisa masak makanan Indonesia, China, dan Barat. Seringkali kami mengundang keluarga dan teman untuk bersantap bersama di akhir pekan,” tutur Anthony.

Leave a Reply